A Very Brief Summary of 2011

Tahun ini hampir berakhir dan satu hal yang saya syukuri adalah tahun ini lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, 2010 lebih baik daripada 2009 dan 2011 lebih baik daripada 2010. Terima kasih Tuhan, tapi yang jelas tahun ini  harus menjadi bukan tahun yang terbaik.

Saya masih ingat bagaimana saya mengawali detik-detik tahun baru dengan tertidur pulas di tengah film Husband for Hire. Meski agak menyesal karena filmnya cukup menarik, tapi tidak ada yang spesial pada perayaan tahun baru itu. Pada bulan yang sama, saya juga tidur detik-detik menjelang ulang tahun saya. Waktu itu saya sedang berada di Jawa Tengah untuk memperingati 2 tahun meninggalnya eyang. Kali ini saya sengaja tidur karena tidak mengharapkan apa pun terjadi di hari itu, namun tanpa disangka pada pukul 00.00, adik saya memberikan surprise sederhana dengan kue yang sederhana. Ulang tahun saya pada tahun ini tidak ada perayaan, tidak ada makan-makan keluarga seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Ulang tahun saya pada tahun ini penuh dengan kesederhanaan, seperti yang saya minta.  Namun bagian terbaiknya adalah harapan yang saya ucapkan dalam hati ketika meniup lilin ulang tahun hampir semuanya terwujud. 🙂

Ya, banyak harapan yang terwujud di tahun ini.

Harapan-harapan itu adalah harapan untuk berkarya.
Tahun ini saya mendapatkan banyak kesempatan yang luar biasa. Pertama, menjalani masa Kerja Praktek di PGSP UNDP dan bertemu dengan orang-orang yang menginspirasi saya untuk menumbuhkan impian baru di hidup saya, yaitu S2 di luar negri. Kemudian pengalaman mengikuti JAYSES di Thailand yang memperkenalkan saya pada nilai-nilai kebaikan, usaha, dan kerja keras dari negara lain sekaligus memberikan jalan pada saya untuk bertemu 2 anak ITB yang menjadi sahabat saya dalam kegalauan dan kenistaan. Pada tahun ini, ada dua program kerja yang telah dilakukan oleh divisi saya di HMP. Di tahun ini pula, entah bagaimana saya banyak mengikuti seminar dan info session tentang karir yang kurang lebih memberikan gambaran sekaligus membuat saya galau tentang  ke mana saya harus melanjutkan hidup setelah lulus. Mendekati penghujung tahun, saya mulai melakukan persiapan Tugas Akhir dengan topik yang menurut saya sangat menarik, gender. Pada akhirnya, di Bulan Desember, saya menjalani hari perkuliahan terakhir dan saya sangat menikmati hari itu. Hari kuliah terakhir itu diisi dengan presentasi 3 studio, angkatan saya sudah sepakat untuk datang dengan dress code batik, seusai kuliah kami berfoto-foto di sekitar ITB, dan karena kami terlalu seru, suara gaduh kami hampir mengacaukan pre-event ITB Fair. Pada hari itu saya merasa bahwa waktu benar-benar cepat sekali berjalan. Dua tahun lalu teman-teman seangkatan saya ini adalah orang-orang baru dan tiba-tiba sekarang mereka telah menjadi orang-orang yang selama 2 tahun belakangan selalu mengisi hari-hari saya.

Kehidupan akademis saya turut dilengkapi dengan kebahagiaan dan kehangatan keluarga, masih di Bulan Desember, dua keponakan saya lahir dan mereka adalah bayi-bayi yang cantik 🙂

Banyak hal mengagumkan pada tahun ini, walau  belum semuanya tuntas. Meski demikian, banyak pula hal yang mengharu-biru seperti IP saya yang mengalami kemunduran di 2 semester terakhir (well, IP bukan segalanya kan? #menghiburdiri) dan kepergian Ariyanni untuk selamanya.
Ada yang bilang, kalau hidup kita selalu di atas maka kita akan menjadi sombong.  Jadi mungkin pada saat itu saya memang membutuhkan hal-hal tidak menyenangkan tersebut . Maka dari itu, apa pun hal yang tidak menyenangkan yang terjadi di tahun ini, saya syukuri itu.

Ada satu hal lagi yang melengkapi manisnya tahun ini. Hal itu adalah datangnya orang baru yang menghadirkan kembali sesuatu yang sudah cukup lama hilang dari hidup saya.
Cinta.
Beliau adalah orang yang membuat saya lebih sering tertawa, membuat saya semakin ingin meng-upgrade kualitas diri, dan membuat saya semakin ingin mengeluarkan yang terbaik dari dalam diri saya.

Tahun ini adalah tahun yang spesial. Di awal tahun saya tidak menyangka bahwa 2011 adalah tahun yang sangat AWESOME ,namun pada akhirnya saya membuktikan sendiri bahwa Tuhan bekerja dengan cara yang misterius dalam hidup saya. Terima kasih, 2011, tapi sekali lagi, sayang kamu bukan tahun terbaik dalam hidup saya karena tahun-tahun yang lebih baik masih menunggu di depan. 🙂

xoxo